Malang, 1 February 2008
Hari yang membingungkan... Kadang isa panas, kadang mendadak hujan.. Tiba2 mami ngajak jalan..Katanya siy pengen ngajak para anak gadisnya mandi di pemandian bidadari...
Wow..denger kata 'bidadari' langsung deh semangat membara! Ga panjang lebar, ga pake nunggu lama, kita langsung berangkat!!! 11 org bocah cilik dan 8 dewasa siap jalan!
Tujuan kita ternyata punya nama Candi Sumberawan...
Candi Sumberawan yang dibangun di zaman Ken Arok, letaknya sekitar satu kilometer dari gerbang Candi Singhasari, yang beragama Hindu. Untuk menempuh Candi Sumberawan pengunjung harus meniti pematang sawah dan sungai sejauh 500 meter dari jalan raya Desa Sumberawan. Konon, Candi Sumberawan berada di atas perairan (sumber mata air). Situs itu melambangkan tempat beribadatan agama Budha, dengan suasana alam yang damai dan indah. Juru kunci Candi Sumberawan mengungkapkan, ada dua tempat di wilayah situs tersebut untuk mandinya Ken Dedes dan Ken Arok. Lokasi pemandian itu pun terpisah dan kini masih terpelihara. Sejumlah pengunjung ada yang tak mau melewatkan selalu mandi di lokasi itu. Konon, ada yang meyakini sumber itu memberikan energi untuk perawatan kecantikan dan kesehatan.
Huhuhuhu.... So pasti aku ga akan melewati hal2 yg bikin cantik...
Setelah melalui jalan2 padat, dan 2x kesasar, akhirnya kita nyampe juga.... Nyampe di parkirannya... Seperti penjelasan di atas, untuk sampe dalem candi-nya, kita kudu jalan dulu sepanjang 500m.... Tapi percaya deh, jarak sgitu berasa 100m doang.... Pemandangan yg masih alami bikin kita jadi betaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.....
Wow..denger kata 'bidadari' langsung deh semangat membara! Ga panjang lebar, ga pake nunggu lama, kita langsung berangkat!!! 11 org bocah cilik dan 8 dewasa siap jalan!
Tujuan kita ternyata punya nama Candi Sumberawan...
Candi Sumberawan yang dibangun di zaman Ken Arok, letaknya sekitar satu kilometer dari gerbang Candi Singhasari, yang beragama Hindu. Untuk menempuh Candi Sumberawan pengunjung harus meniti pematang sawah dan sungai sejauh 500 meter dari jalan raya Desa Sumberawan. Konon, Candi Sumberawan berada di atas perairan (sumber mata air). Situs itu melambangkan tempat beribadatan agama Budha, dengan suasana alam yang damai dan indah. Juru kunci Candi Sumberawan mengungkapkan, ada dua tempat di wilayah situs tersebut untuk mandinya Ken Dedes dan Ken Arok. Lokasi pemandian itu pun terpisah dan kini masih terpelihara. Sejumlah pengunjung ada yang tak mau melewatkan selalu mandi di lokasi itu. Konon, ada yang meyakini sumber itu memberikan energi untuk perawatan kecantikan dan kesehatan.
Huhuhuhu.... So pasti aku ga akan melewati hal2 yg bikin cantik...
Setelah melalui jalan2 padat, dan 2x kesasar, akhirnya kita nyampe juga.... Nyampe di parkirannya... Seperti penjelasan di atas, untuk sampe dalem candi-nya, kita kudu jalan dulu sepanjang 500m.... Tapi percaya deh, jarak sgitu berasa 100m doang.... Pemandangan yg masih alami bikin kita jadi betaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.....
Setelah jalan 500m, kami mulai masuk hutan... Perasaanku bilang tuw hutan... Ga jauh, jalan bentar dah nyampe kok...
Berhubung kata Juru Kunci, anak2 dilarang masuk, so...mereka hanya isa mpe depan pagar...
Tapi mereka ga ilang akal, dasar bocah2 nakal, langsung ajah pada nyemplung di kali sana...
Berhubung kata Juru Kunci, anak2 dilarang masuk, so...mereka hanya isa mpe depan pagar...
Tapi mereka ga ilang akal, dasar bocah2 nakal, langsung ajah pada nyemplung di kali sana...
Well, kita lanjut masuk ke dalam... Yg jelas di sana sepiiiiiiiiiiiiiii bgt... Pengunjung yg ada cuma rombongan kami aja...
Pertama mami ngajak kita ngliatin candi...
Kata para ahli purbakala, nama Candi Sumberawan dulu Kasurangganan (ada di dalam kitab Negarakertagama). Kiranya candi ini dulu didirikan untuk pemujaan. Tempat tersebut telah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk (1359 Masehi) pada saat beliau melakukan perjalanan keliling.
Pertama mami ngajak kita ngliatin candi...
Kata para ahli purbakala, nama Candi Sumberawan dulu Kasurangganan (ada di dalam kitab Negarakertagama). Kiranya candi ini dulu didirikan untuk pemujaan. Tempat tersebut telah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk (1359 Masehi) pada saat beliau melakukan perjalanan keliling.
Setelah melihat candi, mami ngajak jalan lagy... Skarang ke tempat mata air... Kata Juru Kunci, saking bancarnya mata air ini, mpe djadikan air minum untuk daerah Singosari dan sekitarnya. Tempatnya sempit banget, dikelilingi pagar batu... di tengah2 ada batu berbentuk kura2, katanya, itu untuk nutupin mata air biar keluarnya ga muncrat2 gtuw...
Naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah... Bis dari tempat niy d kita para wanita mulai mandi2... Mandi ala Ken Dedes.....
Tanpa basa-basi dan banyak malu-malu meong, kita nyempluuuuuuuung....
Tanpa basa-basi dan banyak malu-malu meong, kita nyempluuuuuuuung....
Di bawah sinar matahari langsung... Udara yg bersih... Air yg jernih dan dingin.... Waaaaaaaaaaaaah... memanjakan diri.... Spontan terucap doa dari lubuk hati... 'Terima Kasih Tuhan atas segala keindahan yang Engkau berikan..'Rasanya nikmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat.....!!!!
4 comments:
Wuii.. foto yang terakhir ada sensornya. Hot bangeedhh...
wah..keren tempatnya.kayanya seru d mba..
kayaknya foto yg terakhir ga di sensor lebih greget dech:D:D:D
lebih hidup gitu......
tapi itu udah cool banget...
tempatnya bagus...trus uraiannya jg bisa di trima banget....maksudnya tanpa kesana juga udah langsung tau....
bagus banget dech...
sukses ya....
i give you A+ dech nilainya:D:D:D
beneran, mending tanpa sensor. sialan! kekekekekeke
Post a Comment