Desakan..

21 Juni 2010

Pagi ini belum lengkap nyawa ini kembali pada tubuhku, suara Ibu terdengar sayup2 menyerukan namaku, "Mee..Kene ta kandani.." (Mee..sini ta kasi tau)..

Masih dengan tubuh lemas dan mata yang perih aku beranjak dari tempat tidurku.. Kalau bukan Ibu yang memanggil, tentunya aku masih akan tetap di tempat tidur barang lima menit lagi..
Aku melangkah ke dapur yang juga jadi ruang makan kami dan sekaligus jadi ruang keluarga. Kami sekeluarga memang suka nongkrong di dapur dengan alasan, bisa sambil ngemil, deket perlengkapan nongkrong seperti cangkir,kopi,gula,kompor,air... dan tentunya skalian ngrokok...

"Ya Bu.." kulihat di dapur sudah ada Ibu dan Bapak juga.. hmmm.. bakal panjang ini..

"Nenek tadi telpon.."kata Ibu sambil ngaduk kopi buat Bapak.. Aku menunggu kalimat berikutnya.
"Nenek nyuru kamu cepetan rabi.."-----"Yo gak Nenek tok.. Aku ama Bapakmu ya kepengen kamu cepetan rabi..Suwe2 pacaran kok ga dadi opo2..."
(maaf buat pembaca yang ga isa bahasa Jawa.. apa daya.. kami keluarga Jawa dan saya lagi nda mud men-translate ke indonesia..)

Aku diam.... Pikiranku kemana-mana.. Ke masa tujuh thn lalu, ke masa empat thn lalu... dan kembali ke dapur lagi.. Tiba-tiba hati jadi miris... Ahh.. Ga suka ama kondisi ini.. desakan ini.. Krn tau rasanya didesak ga enak, maka dari itu aku juga sebisa mungkin ga mau 'mendesak'
"Iya..sabar..aku masih pengen main2.." jawabku. Satu alesan tepat yang menyelamatkan semua pihak..

Pembukaan hari yang ---- bingung apa nama perasaan ini.. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: