Tragedi Getah

Pernahkah kalian punya pengalaman yang jenius menurut anda, walaupun semua orang menganggap itu bodoh?
Saya sukses mengalaminya..dan saya menganggap itu adalah tindakan jenius.. Begini ceritanya,

Once upon a time...

Biar keliatan keren, pembukaannya pake nginggris.. Sisanya ngendonesa aja lah..

Oke, Once upon a time...
Di suatu sore yang cerah.. Tepatnya jam 5 sore waktu Bali. Saya masih berada di dalam tubuh kecil saya.. Tepatnya tubuh yg berumur 10 tahun..

Sehabis mandi, aku suka main-main di halaman rumah.. Melanjutkan penelitian-penilitian yang menurutku saat itu PENTING. Contohnya, bagaimana merebus air di panci plastik tanpa api, namun menggunakan kaca pembesar (ya iyyalaaa ga pake api..klo pake api kan panci plastiknya meleleh!). Atau bagaimana menghasilkan shampoo dengan daun-daunan hasil colongan dari kebun tetangga?
Begitulah penelitian penting saya..
dan masih berhubungan dengan penelitian..
Sibuk meracik di panci plastik kesayanganku. Sibuk mengorek getah batang pisang, kemudian berpindah ke getah kaktus, getah pepaya, perasan jeruk nipis, dan terakhir adalah isi lidah buaya!

Diaduk-aduk beberapa saat... Kemudian dengan jeniusnya, racikan tadi aku oleskan di wajah seperti orang memakai masker bengkoang,masker pemutih, atau yang sejenisnya.. Tentunya dengan harapan jadi tambah cakep.. :) Yang kemaren aku adalah angsa cantik rupawan (bukan bebek curuk rupa), ngarep esok hari jadi rupawan lagi bak Cinderella.

Aturan pemakaian masker, cucilah wajah anda setelah 10mnt.. atau setelah kering..
Sayangnya, aturan tersebut kelupaan.. Jadi, aku melewatkan malam dengan tidak mencuci muka..
Lanjut makan malam, main nitendo, kemudian tidur.. Semasa kecilku, aku memang tidak mengenal kata belajar..
Kan sudah jenius...

***

Keesokan harinya,
Pagi pukul 06.00wita. Seperti biasa bangun tidur langsung menghampiri kaca, sekedar ngecek "Apakah wajahku masih ada?"
dan pagi itu kulakukan ritual singkat itu..

Aku mendelik panik!!!
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA... IBUUUUUUUUUUUUU..!!!!!!"
Ibu spontan berlari menuju kamarku, dan langsung mendapatiku berkaca.
aku meraba wajahku. "MUKAKUUU!!! MUKAKUUUUUUUU!!!!"

"AAAAAAAAAAAHHH.." Ibuku ikut teriak. "KAMU SIAPAAAAAAAA???"

Wajahku memang 3x lebih bengkak. Mata, hidung dan bibir jadi sama rata! Kenapa aku?? Ada apa denganku??? Kenapa aku jadi si buruk rupa??? Aku jadi ikan mas kokiiii!!!! Ahhhh.. getah..Getah.. GETAAAAHHH!!!

"IBUUUUUUUUUU..AKU ANAKMUUUUUUUUU!! HUAAAAAA!!!"

***

Dan 30 menit kemudian, aku duduk di ruang dokter anak. dr.Hendra ditemani ayahanda tercinta.
Hampir seluruh badan diperiksa.. "Ini sakit? Itu sakit? Sini? Situ?"
dan aku menjawab dengan gelengan kepala.
Sepertinya dokter sudah kehilangan ide atas penyakitku ini..
"Kemarin terakhir makan apa?"tanya dokter padaku.

Aku mencoba mengingat-ngingat... "Hmmmm... tahu petis.." jawabku pelan.

Dengan segera Dokter mengambil resep dan menjelaskan, "Pak,anak anda alergi petis.Saya beri resep obat alergi"

JEDUEEEEEEERRRRRR....!!!!

Seharusnya dokter bertanya 'kemarin main apa dek?' atau seharusnya.. 'kemaren mandi ato engga dek?'  atau seharusnya.. 'kemarin main sama siapa dek?' dan seharusnya...seharusnyaaa....seharusnyaaaaaa... bukan salah tahu petis...

Dan kesalahan ditimpakan pada TAHU PETIS..
Oh petis.. Maafkan aku menjadikanmu kambing hitam.. Tapi memang dirimu sudah hitam..
Okey.. Tahu petis, maafkan aku menjadikanmu kambing. Ahhhh...

Dan sampai kini.. cerita tentang petis ini menjadi rahasia antara aku, adikku, dan petis..
Dan komentar adikku saat kuceritakan 1 tahun yg lalu adalah, "Kamu idiot.."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 comments:

Anonymous said...

iya km idiot

adjis said...

wuakakakak....
it's a fun reading

Gingsul Manis said...

hehehehe.. makasi mas.. berbagi masa kecil.. :p